Selasa, 29 Januari 2013

Memilih High Pressure Regulator untuk Konverter Kit LPG

Memilih high pressure (hp) regulator yang baik atau bagus untuk Konverter Kit LPG adalah penting. Seringnya buka pasang regulator pada tabung LPG menyebabkan regulator mudah rusak atau aus. Oleh karena itu diperlukan pemilihan yang tepat. Keausan terutama terjadi pada as (poros) tombol pengunci atau pembuka aliran gas LPG, karena terjadi gesekan fisik antar komponennya.

Gambar 1. High pressure regulator

Ciri-ciri Terjadi Keausan pada As Tombol Pengunci Regulator
  1. Regulator "goyang" saat terpasang pada tabung LPG, walaupun ini bukan satu-satunya penyebab regulator "goyang". Mungkin karet seal pada tabung LPG tidak baik.
  2. Tekanan keluar atau output gas LPG dari regulator tidak stabil atau berubah-ubah.
  3. Kondisi paling buruk adalah gas LPG tidak keluar sama sekali walaupun tombol regulator telah dibuka "lebar". Hal ini menyebabkan mesin sepeda motor tidak mau hidup sama sekali.

Konverter Kit LPG Sepeda Motor Hybrid (Dual Fuel)

Pada tulisan ini, saya akan sebutkan semua part yang terdapat pada Konverter Kit LPG Hybrid (dual fuel) yang saya buat. Jumlah part dan bentuk yang ada bisa berbeda dengan konverter kit LPG yang anda buat atau yang sudah ada di Indonesia. Harga tiap part juga saya camtumkan sebagai referensi saja, sehingga anda punya acuan saat membeli part dipasaran. Anda mungkin mendapatkan harga yang tidak sama, mungkin lebih murah atau lebih mahal. Itu dapat terjadi karena mungkin kualitas yang berbeda atau secara geografis memiliki jarak yang berbeda ke sumber produksinya.

Semua part sudah teruji baik kualitasnya. Sudah terpasang dan dipakai lebih dari 60.000 km atau sekitar 2 (dua) tahunan. Kecuali beberapa bagian part yang memang harus diganti secara rutin setidaknya tiap 1 (satu) tahun sekali. Bagian atau part yang harus diganti rutin adalah: karet membran pada vacumm valve, seal karet pada injektor LPG dan saringan gas (filter).

Satu set Konverter Kit LPG Hybrid (dual fuel) terdiri dari sedikitnya ada 17 jenis part, yaitu:
  1. Satu buah tabung gas LPG 3 Kg, Rp 115.000 (isi)
  2. Satu buah Braket khusus tabung LPG 3 Kg, Rp 175.000
  3. Satu buah High pressure regulator + Naple : Rp 90.000
  4. Satu buah Low pressure regulator + Naple : Rp 60.000
  5. Tiga meter Selang vakum : Rp 45.000
  6. Dua buah Naple kecil (M5, drat 5 mm), Rp 30.000
  7. Dua buah Naple cabang "Y" diameter 5 mm, Rp 30.000
  8. Satu buah Injektor LPG, Rp 400.000
  9. Satu buah Vacumm valve, Rp 450.000
  10. Satu buah Splitter, Rp 100.000
  11. Dua buah Kabel gas (trottle), Rp 30.000
  12. Lima belas buah Klem selang, Rp 22.500
  13. Satu buah Swicth On/Off, Rp 5.000
  14. Satu buah Vacumm Actuator, Rp 70.000
  15. Kabel ties Rp 5.000
  16. Enam meter Kabel listrik (0,75 mm), Rp 9.000
  17. Satu buah saringan gas (filter), Rp 5.000

Jumat, 18 Januari 2013

Foto Perjalanan Tour Jawa-Bali dengan Sepeda Motor LPG

Alhamdulillah, setelah menempuh jarak perjalanan 2.400 kilo meter kami kembali dengan selamat dan lancar tanpa kendala yang berarti, kecuali hujan membuat perjalanan menjadi lambat. Di bawah ini adalah beberapa foto kami selama dalam perjalanan dari Tangerang menuju Provinsi Bali.

Gambar 1. Puncak Cianjur Jawa Barat
Gambar 1. Puncak Cianjur

Selasa, 15 Januari 2013

Mesin Genset dengan Bahan Bakar Bioethanol (tanpa campuran Bensin)

Tentang Bioethanol

Bioetanol (C2H5OH) merupakan salah satu biofuel yang hadir sebagai bahan bakal alternatif yang lebih ramah lingkungan dan sifatnya yang terbarukan. Bioethanol merupakan bahan bakar alternatif yang diolah dari tumbuhan yang memiliki keunggulan karena mampu menurunkan emisi CO2 hingga 18 %.

Bioetanol dapat diproduksi dari berbagai bahan baku yang banyak terdapat di Indonesia, sehingga sangat potensial untuk diolah dan dikembangkan karena bahan bakunya sangat dikenal masyarakat. Tumbuhan yang potensial untuk menghasilkan bioetanol antara lain tanaman yang memiliki kadar karbohidrat tinggi, seperti: tebu, nira, aren, sorgum, ubi kayu, jambu mete (limbah jambu mete), garut, batang pisang, ubi jalar, jagung, bonggol jagung, jerami dan bagas Banyaknya variasi tumbuhan akan lebih leluasa memilih jenis yang sesuai dengan kondisi tanah yang ada. Sebagai contoh ubi kayu dapat tumbuh di tanah yang kurang subur, memiliki daya tahan yang tinggi terhadap penyakit dan dapat diatur waktu panennya. Namun kadar patinya hanya 30 persen, lebih rendah dibandingkan dengan jagung (70 persen) dan tebu (55 persen) sehingga bioetanol yang dihasilkan jumlahnya pun lebih sedikit. Di sektor kehutanan bioetanol dapat diproduksi dari sagu, siwalan dan nipah serta kayu atau limbah kayu. 

Senin, 07 Januari 2013

Peserta Tour Jawa Bali dengan Sepeda Motor LPG

Di bawah ini adalah foto para peserta Tour Jawa-Bali dengan Sepeda Motor LPG

Dr.-Ing. Arbi Dimyati dengan Honda Beat (pemimpin tim)